SGJabar> (Kabupaten Garut). Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat merupakan bagian dari sentra produksi jagung terbesar di Jawa Barat, selain Kecamatan Limbangan dan Banyuresmi. Sebut saja Desa Situgede termasuk wilayah yang menjadi sentra penghasil jagung dengan kisaran 65 persen penduduknya adalah petani jagung.
Dalam rangka pengembangan dan peningkatan produksi jagung tersebut, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Situgede akan menjalin kemitraan dengan perusahaan yang akan mengorganisir Kelompok Tani (Poktan) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Koperasi dan sebagainya, terkait pola kemitraan pengembangan jagung di Desa Situgede, khususnya PT.Shriram Seed Indonesia (PT.SSI).
Hal itu merupakan hasil pertemuan dan pembahasan dengan pihak-pihak terkait, seperti perwakilan Poktan, BUMDes, dan perusahaan di kantor Desa Situgede, Sabtu, (16/08/2025).
Pembahasan itu mengerucut pada rencana kerjasama antara BUMDes dengan perusahaan pengembangan jagung. Upaya ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi desa dan masyarakat. Beberapa manfaat utama termasuk peningkatan pendapatan desa, peningkatan produktivitas pertanian, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan ketahanan pangan desa.
Kepala Desa Situgede, Dedi Suryadi menyambut baik rencana kerjasama kemitraan usaha pertanian jagung yang akan dimotori oleh BUMDes tersebut. Menurutnya kerjasama dengan perusahaan dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi hasil panen jagung, baik ditingkat lokal maupun nasional.
"Untuk petani dapat menjual hasil panen jagung ke BUMDes dengan harga yang lebih baik dibandingkan dengan menjual ke tengkulak, sehingga pendapatan mereka meningkat,"ujar Dedi.
Dia pun berharap secara keseluruhan kerjasama ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, dan peningkatan ketahanan pangan.
SEPAKAT LAKUKAN DEMPLOT
Sementara itu para pihak telah bersepakat sebelum melakukan kontrak kemitraan akan melakukan demplot (demonstrasi plot) pada pekan depan, Senin (25/08/2025) dilahan pertanian jagung milik BUMDes.
"Ini sangatlah penting. Demplot adalah metode penyuluhan pertanian di mana sebuah lahan percontohan digunakan untuk menunjukkan secara langsung praktik pertanian yang baik, inovasi teknologi, atau hasil penerapan suatu produk pertanian. Melalui demplot, petani dapat melihat, mempelajari, dan membandingkan hasil dari penerapan teknologi atau metode baru dengan cara mereka yang biasa," kata perwakilan perusahaan, Agus.
Pada kesempatan itu, Agus mengatakan beberapa manfaat melakukan demplot, adalah: (1) memotivasi petani, (2) memfasilitasi pembelajaran, (3) membantu pengambilan keputusan, (4) membangun minat kemitraan, dan (5) penerapan teknologi yang terbukti efektif melalui demplot dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. *** CS
![]() |
Lokasi/ Lahan Demplot 1 Ha |